Risiko yang Ditanggung Akibat Menahan Bersin, Infeksi Telinga hingga Tulang Rusuk Patah

Virus corona jadi momok menakutkan. Orang jadi waspada. Bahkan ada saja yang curiga secara berlebihantatkala mendengarorang lainbersin maupun batuk. Padahal pakar sudah menjelaskan jikabersintidaklah termasuk dalam gejalavirus corona. Tak ingin dikira pembawavirus coronaatau pengidap Covid 19, seseorang akhirnya memilih menahan bersinagar tetap merasa aman di tengah masyarakat.

Namun siapa sangka,menahan bersinjustru akan membahayakan nyawa. Asal tahu saja, bersinadalah reaksi alamiah untuk mengeluarkan benda asing dan berbahaya dari dalamhidung. Menurut ahli kesehatan masyarakat Susan A. Werner, M.D., dikutip dari Medical News Todaymenahan bersindapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan.

“Fungsi tubuh seharusnya dikeluarkan, dan menahan bersin dapat menyebabkan infeksi atau masalah kesehatan serius,” katanya. Bersin adalah hal yang wajar untuk mengeluarkan virus dari tubuh. Saat bersin, seluruh bakteri dan virus keluar dari hidung. Dilansir dari Boldsky, tingginya kecepatan ketika bersin menyebabkan menahannya bakal membebani bagian tubuh lain.Menahan bersin dapatmenyebabkan seluruh tubuh berada dalam tekanan.

Tak main main, menahan bersin bakal meningkatkan tekanan pada sistem pernapasan mulai 5 hingga 25 kali dari kekuatan yang dikeluarkan saat bersin biasa. Sejumlah masalah kesehatan ini rentan dialami ketika menahan bersin, dilansir dari berbagai sumber; Menahan bersin dapat menyebabkan banyak komplikasi, salah satunya ialah pseudomediastinum (kondisi ketika udara terperangkap di dada antara kedua paru paru).

Menahan bersin juga dapat menyebabkan perforasi membran timpani (gendang telinga berlubang) dan bahkan pecahnya aneurisma otak, yaitu membengkaknya pembuluh darah di otak. Werner mengatakan bahwa ada beberapa kasus orang orang yang tenggorokannya pecah akibat menahan bersin. "Kekuatannya cukup untuk menerobos tenggorokan dan mendorong udara melalui jaringan lunak di leher. Dalam kasus ini, mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama seminggu hingga benar benar sembuh,” jelasnya.

Meskipun itu adalah peristiwa langka, peristiwa tersebut masih bisa terjadi. Demi menjaga kesehatan, sebaiknya jangan menahan bersin. Bersin membantu melepaskan bakteri dari hidung. Ketika udara bersin kembali dan keluar lewat telinga melalui saluran nasal, bakteri dan infeksi lendir bisa menyerang bagian dalam telinga dan menyebabkan infeksi. Menahan bersin menyebabkan tekanan udara di sistem pernapasan berpindah ke telinga. Ketika udara dengan tekanan tinggi ini berpindah ke telinga, hal ini bisa berisiko gendang telinga terasa tersumbat.

Saatkita menahan bersin, tekanan udara bisa terjebak di dalam sehingga menyebabkan cedera di mata. Pembuluh darah di mata bisa terluka karena meningkatnya tekanan udara serta hilangnya pendengaran. Tekanan udara yang muncul ketika kita menahan bersin juga bisa berujung terjadinya aneurisma otak. Hal ini bisa menyebabkan pendarahan di tengkorak pada bagian sekitar otak. Meskitak banyak terjadi, namun dilaporkan bahwa pada sejumlah orang terutama yang sudah tua, terjadi risiko patah pada bagian tulang rusuk jika menahan bersin.

Mengingat bahaya yang mungkin muncul saatmenahan bersinini, sebaiknya lepaskan sajabersinbila ingin melakukannya. Namun tentunya ada etikabersinketika berada di keramaian. Tutuplahhidungdan mulut dan menjauhlah sebentar agar tidak mengganggu orang orang sekitar. Sediakan tisu atau sapu tangan untuk menutup mulut sehingga suarabersintidak terlalu keras terdengar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.