Beberapa Merek Mobil Ini Ternyata susah Dijual & Kurang Diminati Oleh Pembeli

Terutama, "duet maut" Toyota Avanza Daihatsu Xenia yang masih saja diburu Tapi, saking saking larisnya mobil kelas Low MPV, ada dampak yang harus ditanggung model lain. Salah satunya, kelas hatchback, sedan, dan medium SUV.

Dikutip dari Kompas.com, dari 5 diler mobkas yang didatangi secara acak, hanya satu yang jual SUV medium Nissan X Trail. Mobil kelas sedan, hatchback, dan medium SUV sepi peminat karena harga jual sekennya masih terlampau tinggi buat pembeli. Padahal calon konsumen ketika berkunjung ke showroom mobkas banyak yang berniat beli mobil dengan harga terjangkau, rata rata mencari di bawah Rp 120 jutaan.

Contoh kelas hatchback Honda Jazz tahun 2013 yang masih dipatok dengan harga Rp 150 170 jutaan, pun begitu di kelas sedan dan medium SUV dengan tahun sama pasti dibanderol lebih tinggi lagi. Kalau kata Jay, penanggung jawab diler Kara Mobil, Jl Margonda, Depok, dari 10 orang yang datang ke showroom mobkas paling hanya 1 atau 2 orang yang tanya mobil kelas hatchback, sedan, dan medium SUV. Dia juga menambahkan jika pun ada stok, pasti karena pesanan khusus.

Jay melanjutkan, saat konsumen tanya mobil sedan yang harganya miring, pasti diarahkan ke tahun yang agak tua. Salah satunya Toyota Soluna keluaran 2004 yang hanya dijual Rp 35 jutaan. "Untuk Toyota Yaris tahun 2006 bisa Rp 80 juta," kata Jay. Pendapat lain disampaikan Ronny Subagja, tenaga penjual Ciliwung Motor di Kelapa Dua, Depok. Untuk kelas SUV, biasanya diler masih mau jual Daihatsu Terios atau Toyota Rush.

Selebihnya hanya jika ada pesanan, apalagi seperti Toyota Fortuner, showroom tak mau stok, atau menjualnya karena harga yang mahal dan sulit dijual. "Kita sih cari yang Rp 100 jutaan saja. Paling banyak ya seperti yang saya bilang, minibus kayak Avanza, Xenia, kadang kadang APV," kata Ronny. Selama pandemi corona ini, penjualan mobil bekas justru mengalami peningkatan, terutama di wilayah DKI Jakarta.

Salah satu alasannya, karena adanya penerapan aturan ganjil genap pada kendaraan roda empat tersebut. Masyarakat yang khawatir tertular virus Corona saat menggunakan transportasi umum memilih mengeluarkan uang sendiri untuk membeli mobil pribadi. Kebanyakan, para konsumen memilih membeli mobil seken dengan alasan harganya lebih terjangkau dibandingkan harus membeli mobil baru.

Meski bekas, tetapi kondisi mobil yang bisa didapatkan dengan harga puluhan juta rupiah itu kondisinya masih sangat layak pakai. Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, sekarang ini kondisi penjualan mobil bekas sudah mengalami peningkatan. Meski tidak bisa menyebutkan berapa persen peningkatan yang terjadi, tetapi Herjanto mengungkapkan bahwa ada kenaikan yang cukup tinggi.

“Saya tidak bisa menyebutkan persentase kenaikannya, itu sudah tidak main persentase lagi,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini. Dengan kondisi seperti sekarang ini, lanjut Herjanto, para konsumen akan memilih membeli mobil bekas yang bisa digunakan untuk berhemat. Hal itulah yang membuat mobil bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta paling laku dibandingkan dengan harga yang di atas Rp 100 juta.

“Mobil yang harganya Rp 100 juta ke bawah sekarang ini berkibar, semua mencari yang murah apapun jenisnya, mau SUV, MPV, city car tidak peduli,” ucapnya. Sementara itu, Herjanto mengatakan, kondisi ini tidak berlaku untuk mobil bekas yang harganya di atas Rp 100 juta. Menurutnya, kondisi penjualan kendaraan roda empat seken dengan harga lebih dari Rp 100 juta tidak ada peminatnya.

Hal ini karena para konsumen lebih memilih membeli mobil yang lebih terjangkau dan juga untuk menghemat pengeluaran di tengah pandemi Covid 19. “Mobil yang harganya di atas Rp 100 juta bukan kurang laku, tetapi tidak laku lagi." "Semua mencari yang di bawah Rp 100 juta, seperti harga Rp 60 juta, Rp 70 juta, Rp 80 juta,” katanya.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, lanjut Herjanto, para konsumen akan memilih membeli mobil bekas yang bisa digunakan untuk berhemat. Hal itulah yang membuat mobil bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta paling laku dibandingkan dengan harga yang di atas Rp 100 juta. “Mobil yang harganya Rp 100 juta ke bawah sekarang ini berkibar, semua mencari yang murah apapun jenisnya, mau SUV, MPV, city car tidak peduli,” ucapnya.

Sementara itu, Herjanto mengatakan, kondisi ini tidak berlaku untuk mobil bekas yang harganya di atas Rp 100 juta. Promo Mobil Agustus 2020, Diskon SUV Murah Bulan Ini Tembus Rp 20 Juta Ada Mitsubishi, Suzuki hingga Honda, Berikut Daftar Harga Mobil MPV per Agustus 2020

Menurutnya, kondisi penjualan kendaraan roda empat seken dengan harga lebih dari Rp 100 juta tidak ada peminatnya. Hal ini karena para konsumen lebih memilih membeli mobil yang lebih terjangkau dan juga untuk menghemat pengeluaran di tengah pandemi Covid 19. “Mobil yang harganya di atas Rp 100 juta bukan kurang laku, tetapi tidak laku lagi."

"Semua mencari yang di bawah Rp 100 juta, seperti harga Rp 60 juta, Rp 70 juta, Rp 80 juta,” katanya. Hadi Cahyono, pemilik showroom XL AHM Autocars juga mengatakan hal yang sama. Untuk mobil bekas yang paling cepat laku adalah yang harganya di bawah Rp 100 juta.

“Saya biasanya main untuk mobil mobil city car yang harganya di bawah Rp 100 juta, karena yang banyak diminati konsumen dan lebih cepat laku,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.