Seperti Apa Prosedur Bayi Tabung? Ini Dia 5 Tahapannya!
Program bayi tabung merupakan salah satu solusi bagi pasangan suami-istri dengan masalah kesuburan, sehingga sulit memiliki anak. Di Indonesia sendiri, program ini sudah mulai diakui sebagai solusi yang aman. Hal ini ditunjukkan lewat makin banyaknya klinik program bayi tabung yang menawarkan solusi ini.
5 Tahapan Prosedur Bayi Tabung
Lalu, seperti apa ya prosedur bayi tabung? Untuk lebih jelasnya, simak rangkuman penjelasannya berikut ini dulu, yuk!
- Induksi ovulasi.
Proses ini merupakan pemberian obat-obatan dan hormon sintetis yang bertujuan untuk mengambil sel telur. Prosesnya biasanya membutuhkan waktu 1-2 minggu sampai akhirnya sel telur bisa diambil. Sepanjang proses induksi ovulasi, pasien juga perlu menjalani USG transvaginal guna memastikan tumbuhnya sel telur, dan tes darah untuk mengecek kadar hormon estrogen dan progesteron.
Dalam kasus di mana pertumbuhan sel telur terlalu tinggi, terlalu rendah, atau terjadi ovulasi prematur, proses bayi tabung dapat ditunda. Setelah itu, dokter akan mengulangi induksi ovulasi dengan penyesuaian dosis hormon bagi pasien.
- Pengambilan telur.
Sekitar 34-36 jam setelah pemberian hormon terakhir dan sebelum terjadi ovulasi, pengambilan telur akan dilakukan. Dokter akan memberikan suntikan obat anti-nyeri dan penenang bagi pasien selama proses berlangsung. Dengan begitu, rasa sakit dan tidak nyaman yang dialami pasien dapat diminimalisir sepanjang pengambilan telur.
- Pengambilan sperma.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dokter untuk mengambil sperma. Salah satunya adalah dengan meminta pasien pria agar melakukan masturbasi. Alternatif lainnya adalah langsung mengambil sperma dari testis menggunakan alat yang berbentuk jarum.
Setelah dokter mendapatkan sel telur dan sperma, proses pembuahan pun dapat dilakukan. Dalam proses bayi tabung, pembuahan dapat dilakukan dengan dua alternatif berikut ini:
- Inseminasi, yaitu mencampurkan sel telur dan sperma yang sehat selama semalaman sampai akhirnya terbentuklah embrio.
- ICSI, atau intracytoplasmic sperm injection, yang dilakukan dengan cara menyuntikkan satu sperma sehat pada masing-masing sel ICSI. Cara ini biasanya dilakukan apabila kualitas sperma kurang baik, atau jika proses pembuahan melalui inseminasi rupanya gagal dilakukan. Yang perlu Anda catat bahwa tidak semua embrio mampu bertahan pasca proses pembuahan.
- Transfer embrio.
Biasanya, transfer embrio ke rahim dilakukan sekitar 3-5 hari setelah pengambilan telur, dan embrio telah mulai berkembang. Hanya saja, sebelum proses pemindahan embrio ke dalam rahim, ada sebuah tes yang perlu dijalankan terlebih dahulu dengan tujuan memeriksa keberadaan kelainan kromosom maupun penyakit menular tertentu. Apabila embrio sukses tertanam di dinding rahim dalam kurun waktu 6-10 hari pasca transfer embrio, proses ini pun bisa dinyatakan berhasil.
Semoga informasi di atas dapat membantu Anda memahami prosedur bayi tabung dengan lebih baik, ya!